Pages

Sunday, October 14, 2018

Bertemu Ma'ruf Amin, Cak Nun Bicara Soal Pernyataannya yang Dipotong-potong dan Disebar di Medsos

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Bertemu calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengungkap ada pihak yang sengaja memotong-motong pernyataannya dan mengunggahnya di media sosial untuk kepentingan politik.

Meskipun begitu, ia tegaskan dirinya tidak mau mencampuri urusan politik.

Baca: Polisi Tangkap 27 Remaja di Tanjung Priok karena Tawuran

Ia pun mengatakan dirinya tidak bisa menghalangi pihak-pihak yang sengaja memotong pernyataannya untuk kepentingan politik.

Kata Cak Nun, dirinya sama sekali tidak berpolitik.

Kehidupannya hanya berkutat dengan ketuhanan, tanah air, dan rakyat.

Baca: ACT Sembelih Lima Ekor Sapi untuk Bantu Koban Gempa di Donggala

Sama sekali tak ada kaitan dengan negara maupun pemerintahan.

Itu sebabnya dia lebih memilih bertemu masyarakat bawah, khususnya dari kalangan Nahdliyin setiap empat hari dalam sepekan.

"Saya tak pernah sekalipun punya niat ikut campur (soal politik). Bahwa ada potongan kalimat saya diambil-ambil, dicampur-campur, itu medsos namanya. Saya tak bisa menghalangi," kata Cak Nun di hadapan Ma'ruf Amin, yang datang bersilaturahmi ke kediamannya di Rumah Maiyah, Kadipiro, Yogyakarta, Minggu (14/10/2018).

Cak Nun mengaku, dirinya bersama Komunitas Maiyah tetap dalam posisi petugas keseimbangan, petugas kerukunan, dan petugas silaturahmi.

Baca: Cak Imin Sebut Capres-Cawapres Boleh Silaturahmi ke Pesantren Asal Tidak Kampanye

"Jadi kalau ramai-ramai ada HTI sama NU, ya saya ikut. Tapi saya terima siapapun yang datang. Kalau ada kesempatan mereka mau ikut, ya saya persilahkan. Minimal kalau ada saya lebih mengademkan," ujar Cak Nun.

Ma'ruf Amin sendiri mengaku punya keprihatinan yang sama soal media sosial.

Ma'ruf mengatakan MUI sebenarnya sudah membuat pedoman berupa fatwa.

Substansinya adalah bagaimana bermuamallah dalam media sosial.

"Saya setuju harus ada tabayyun dan untuk melakukan perubahan, selain pedoman, harus ada edukasi dari Pemerintah, tokoh, dan ulama," kata Ma'ruf.

Let's block ads! (Why?)


October 14, 2018 at 08:29PM
via Tribunnews.com https://ift.tt/2CHAlYF
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=http%3A%2F%2Fwww.tribunnews.com%2Frss&max=3, then Send me an email


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment