TRIBUNNEWS.COM -- Presiden RI Joko Widodo dalam pidatonya di Dies Natalis Universitas Kristen Indonesia (UKI), kembali mengingatkan, jangan sampai pemilu membuat rakyat jadi terpecah belah. Ia juga mengatakan, jangan sampai pemilu dijadikan ajang untuk saling mencaci dan memfitnah. Menurutnya, lebih baik saling adu ide, gagasan dan program. Jokowi juga mengingatkan masyarakat untuk melihat rekam jejak kandidat yang akan dipilih. Hal itu, kata Jokowi, berlaku pada setiap pemilu baik pemilihan bupati, wali kota, gubernur hingga presiden. "Saya titip, jangan sampai karena pilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden kita menjadi seolah-olah sepertinya terpecah-pecah," ujarnya dilansir dari YouTube Metrotvnews, Selasa (16/10/2018). Jokowi mengatakan, masyarakat dipersilahkan memilih kandidat manapun. "Silahkan mau pilih bupati A, bupati B, bupati C, dalam kontestasi politik di daerah, silahkan, pilih yang terbaik. Ada pilihan presiden, A dan B, silahkan pilih A atau B," ujarnya. Ia pun mengingatkan kepada para kandidat untuk saling beradu hal positif, jangan hal negatif. "Ini adalah kontestasi politik, sehingga sering saya sampaikan kepada masyarakat, rakyat, mestinya dalam kontestasi politik itu adalah kontestasi adu ide, adu gagasan, adu program," jelasnya. Baca selengkapnya =====>>> Let's block ads! (Why?) October 16, 2018 at 04:33PM via Tribunnews.com https://ift.tt/2NLUzl4 |
No comments:
Post a Comment