TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Ditlantas Polda Jawa Tengah bersama Satlantas Polres Boyolali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di Jalan Semarang-Solo tepatnya di Dukuh Pomah RT 004 RW 001, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (14/10/2018). Kecelakaan melibatkan bus pariwisata dan mobil Isuzu Panther yang mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia. Olah TKP dimulai sekitar pukul 09.30, dipimpin Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng AKBP Catur Gatot Efendi. Baca: Sopir Bus Lepas Kendali, Tujuh Orang Tewas di Boyolali Saat olah TKP berlangsung, arus lalu lintas kendaraan dari arah barat ke timur (Semarang-Solo), dialihkan sementara ke lajur selatan atau contra flow dengan kendaraan dari arah timur ke barat (Solo-Semarang). Puluhan personel kepolisian dari Ditlantas dan Satlantas Polres Boyolali diterjunkan selama proses olah TKP. "Olah TKP kami gunakan sistem kamera laser 3D, sehingga kejadian kecelakaan dari sebelum, sesaat hingga sesudah kecelakaan semuanya terekam di dalam kamera ini," kata Catur, di sela-sela olah TKP. Metode tersebut digunakan untuk melengkapi bukti penyidik memproses berkas perkara kasus kecelakaan maut. "Semuanya akan bisa diketahui melalui rekaman lensa tiga dimensi. Misalnya kecelakaan dimulai dari sini, terus kecelakaan dan sesudahnya, posisi kendaraan ada di mana, semuanya akan kelihatan nanti," ujar dia. Baca: Boyolali Bangun Miniatur Candi Borobudur, 80 Persen Mirip dengan Aslinya Dari hasil olah TKP, kecelakaan maut sementara diduga karena rem dan setir bus tidak berfungsi. "Nanti kita lihat hasil dari rekaman lensa 3D olah TKP. Satu per satu akan kami teliti datanya," ujar Catur. Let's block ads! (Why?) October 14, 2018 at 12:05PM via Tribunnews.com https://ift.tt/2PwOryZ |
No comments:
Post a Comment