Oleh: Steven Setiabudi Musa BELASAN jam yang baru lalu kita baru saja menyaksikan prosesi penutupan dari Asian Para Games III-2018 yang dilangsungkan di Stadion Madya, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan. Cuaca Sabtu malam yang cerah menambah keindahan suasana dalam berbagi momen yang mengundang empati dan kebersamaan itu. Kesemarakan dan kesyahduan rangkaian upacara penutupan Asian Para Games 2018 secara substansial tidak kalah dibanding kemegahan dan kemewahan closing ceremony dari Asian Games XVII-2018 pada 2 September sebelumnya. Prosesi penutupan Asian Games digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berkapasitas hampir 80.000 penonton, sementara closing ceremony Asian Para Games dihelat di Stadion Madya yang selama ini dikenal sebagai "kawah candradimuka" para atlet atletik dengan kapasitas sekitar seperlimanya. Kendati demikian, berbagai momen yang terkandung dan terpancar dari prosesi penutupan Asian Para Games tidak kalah mengesankannya dari Asian Games. Prosesi penutupan Asian Para Games 2018 sungguh-sungguh mencerminkan intisari dari tagline pesta olahraga terbesar saudara-saudara kita dari penyandang difabilitas se Benua Asia, yakni "The Spirit Inspiring Energy of Asia". Semangat pantang menyerah dan daya juang luar biasa dari saudara-saudara kita penyandang difabilitas sangat luar biasa dan memang menumbuhkan inspirasi. Seluruh kontestan dari 43 negara menunjukkan penampilannya yang penuh semangat, tak kenal menyerah dan benar-benar menginspirasi pada sebanyak 18 cabang olahraga yang dipertandingkan. Selama tujuh hari Asian Para Games dilangsungkan, sejak 6 hingga 13 Oktober kemarin, mereka berkompetisi selayaknya para pejuang olahraga yang mempertaruhkan nama baik bangsa dan negaranya masing-masing. Mereka juga secara eksplisit memberi kesan tidak ingin dikasihani. Let's block ads! (Why?) October 14, 2018 at 03:32PM via Tribunnews.com https://ift.tt/2P1LSYw |
No comments:
Post a Comment