TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diare bisa menyerang siapa saja, baik tua maupun muda. Akan tetapi, anak-anak, khususnya balita, cenderung lebih rentan terkena penyakit saluran pencernaan ini. Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Dr dr Ariani Dewi Widodo SpA(K), mengatakan, diare bahkan menjadi penyebab nomor dua kematian balita, setelah pneumonia. Mengapa balita lebih rentan terkena diare? Ariani menjelaskan, pada dasarnya, semakin kecil anak maka dia akan lebih rentan terkena penyakit. Bukan hanya diare, tapi penyakit lain juga. Karena itu orangtua harus memerhatikan betul anak-anak yang masih kecil. Terkait diare, Ariani menerangkan, pada usia muda saluran cerna anak belum matang. Jadi pada saat masih bayi, sel saluran cerna masih jarang-jarang. "Sehingga, apabila ada patogen atau kuman jahat yang masuk, maka dengan mudah dia bisa masuk melalui sela-sela sel usus dan langsung masuk ke dalam peredaran darah," ujar Ariani beberapa waktu lalu. Faktor lainnya, papar Ariani, sistem imun pada bayi juga belum matang. Karena itu, apabila ada patogen atau bakteri jahat yang datang, maka belum maksimal penolakannya. Sehingga mereka lebih rentan terjangkit penyakit. "Khusus untuk diare, memang usia di bawah lima tahun atau balita lebih rentan dibandingkan dengan anak di atas lima tahun. Dari balita itu, anak-anak di bawah dua tahun, risikonya lebih besar lagi," katanya. Saat anak terkena diare, jangan pernah anggap sepele. Bila intensitas diare lebih dari lima kali dalam sehari, orangtua wajib waspada. Let's block ads! (Why?) October 08, 2018 at 08:25AM via Tribunnews.com https://ift.tt/2E4CCi2 |
No comments:
Post a Comment