Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih kepala Timnas putra Wheelchair Basketball, Fajar Brilianto mengungkap komposisi para pemainnya bukan berasal dari cabang olahraga basket. Melainkan cabang olahraga individu lain. "Dulu teman-teman ini memang dari cabang olahraga individu," ungkap Fajar saat ditemui usai pertandingan, di Basket Hall, GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/10/2018). Hanya sang kapten Donald Putra Santoso yang merupakan atlet basket tulen. Anggota tim lainnya seperti Jaka Sriyana dan Edy Johan (marathon), Yulianto (sprint kursi roda), Danu Kuswantoro (bulutangkis), Arifin Risman (tennis lapangan), Lalu Idrus (angkat berat), Daryoko (tolak peluru), dan I Ketut Gede Nesa Jatiana (basket non profesional) berasal dari cabor lain di luar basket. "Nesa basket tapi masih asal, cuma main, bukan untuk prestasi," jelasnya Fajar mewajari kondisi tersebut, sebab tim ini baru terbentuk sembilan bulan lalu. Bukan umur yang lama untuk bisa menyatukan pikiran, visi dan misi 12 pemain melebur menjadi satu dengan waktu singkat. Dia menghargai proses itu. Fajar benar-benar membangun tim putra basket kursi roda ini mulai dari nol, merombak dan menyusunnya, melatih mereka hingga setidaknya memahami unsur dasar permainan basket. Sedikit cerita, pelatih basket ini menuturkan ketika para pemainnya bergabung masuk ke dalam tim, sebagian besar masih belum bisa menguasai teknik dasar bermain basket. Mayoritas juga belum bisa lay up (melepas bola dengan satu tangan), padahal teknik ini termasuk cara paling mudah mendapatkan angka. Let's block ads! (Why?) October 08, 2018 at 09:16AM via Tribunnews.com https://ift.tt/2E4OEbq |
No comments:
Post a Comment