Laporan Wartawan Banjarmasin Post Eka Pertiwi TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN – Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin kembali menggelar razia anak jalanan, gelandangan, dan wanita tuna susila (wts) atau yang lebih dikenal dengan pekerja seks komersial (PSK), Kamis (11/10/2018) dini hari. Razia yang digelar selama dua jam dari pukul 02.30 hingga 04.30 Wita, terjaring 17 WTS. Satu diantaranya adalah Atie (46). Perempuan asal Handilbakti ini ini sebelumnya juga pernah terjaring razia serupa pada Jumat (5/10) dini hari. Belum genap sepekan dibebaskan, Atie kembali terjaring razia. Atie bahkan sudah tiga kali terjaring razia serupa. Atie mengaku tak bisa berbuat apa-apa selain menjadi WTS. Kebutuhan hidup yang semakin banyak membuatnya tak bisa meninggalkan profesi ini. Ia mengaku sudah menjadi janda dan tak memilik penghasilan pasca bercerai. Ia mengaku tak punya keahlian lain selain menjadi WTS. Dibeberkannya, dalam semalam ia mampu mengantongi sebesar Rp 200 hingga Rp 600 ribu. Baca: 3 PSK Tua Renta Ditangkap Polisi saat Menjajakan Diri di Pasar, Ada yang Berusia 70 Tahun Namun, menjadi WTS tak saban malam ia lakoni. Ia mengaku hanya keluar saat tak memiliki uang. Usai dikumpulkan di halaman gedung DPRD Kota Banjarmasin seluruh WTS yang terjaring dibawa ke Rumah Singgah Baiman di Jalan Gubernur Soebarjo, untuk didata dan diberikan bimbingan. Sebenarnya, razia WTS yang terjaring muka lama bukan hal baru. Setiap kali razia, Satpol PP selalu mendapatkan wajah-wajah lama untuk terjaring. Seperti halnya pada Jumat (5/10) lalu, WTS muka lama yang terjaring sebanyak tiga orang. Razia, kemarin menjaring lima muka lama termasuk Luna dan Atie. Kepala Bidang Penertiban Umum Satpol PP Kota Banjarmasin, Dani Matera, razia ini akan terus dilakukan hingga Banjarmasin tertib. Dijelaskannya, razia tersebut ini untuk menegakkan Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis serta Tuna Susila. "Ya ini kegiatan rutin yang kami kerjakan untuk mengantisipasi persoalan sosial di Banjarmasin. Hasil yang kami dapatkan semuanya WTS. Kalau anak jalanan tak ada kami temukan," katanya. Let's block ads! (Why?) October 11, 2018 at 11:13PM via Tribunnews.com https://ift.tt/2QGDElV |
No comments:
Post a Comment